Minggu, 26 Mei 2013

ADMINISTRASI PENDIDIKAN



BAB I
 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Administrasi Pendidikan Merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha. Administrasi Pendidikan sangat penting untuk dipelajari bagi kita sebagai calon Guru agar pada saat kita terjun kelapangan langsung, setidaknya kita memiliki sedikit Pengetahuan dari apa yang telah kita pelajari.

2.2 Rumusan Masalah
2.2.1 Apa yang dimaksud Administrasi Pendidikan?
2.2.2 Bagaimana  konsep Administrasi Pendidikan?
2.2.3 Bgaimana Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan?

2.3 Tujuan
            Tujuan Pembuatan Makalah Ini adalah untuk memenuhi Tugas mata kuliah Profesi Pendidikan. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk Untuk membahas permasalahan pada perumusan massalah diatas.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Administrasi Pendidikan
2.1.2 Pengertian Administrai pendidikan
Menurut Sondang P. Siagian, dalam bukunya “Filsafat Administrasi”,(1975:13) memberikan definisi administrasi sebagai “keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Culbertson dalam bukunya yang berjudul Educational Administration and plainning at a Crossroads in knowledge development(1982) mengatakan bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50000 masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan.angka ini Ia perkirakan dari berbagai fenomena yang ada kaitanya dengan administrasi pendidikan, seperti masyarakat, sekolah guru, murid, orang tua,dan fariabel yang berhubungan dengan itu Ia menambahkan
Sedangkan menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:119) menyebutkan  pengertian Administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya
Pertama, Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kedua, Administrasi Pendidikan mengandung Pengertian Proses untuk mencapai tujuan pendidikan
Ketiga, Administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berfikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian- bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Keempat, Admnistrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi management.
Kelima,Administrasi pendididkan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.yang dapat melaksanakan Tut wuri handayani,Ingmadyo mangunkarso dan ingarso suntulodo.
Keenam, Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.
Ketujuh, Admjnistrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunukasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untukmembuat orang lain mengertiapa yang kita maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
Kedelapan, Administrasi sering kali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah Kegiatan rutin catat mencatat,mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspeknya, serta empersiapakn laporan.
Dari berbagai pengertian Administrasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Admininstrasi pendidikan adalah penerapan Ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, Pengembangan dan pengendalian usaha Praktek praktek Pendidikan. Contohnya admministrasi sekolah.
2.2  Konsep Administrasi Pendidikan
2.2.1 Sistem Pendidikan Nasional
            Cara yang paling baik untuk memahami sistem pendidikan Nasional Adalah dengan membaca definisi Sistem pendidikan Nasional itu Dari UU RI No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional. Supaya otentik dan tidak keliru, ada baiknya dikutip langsung BAB I Pasal 1 ayat 3 UU tersebut, sebagai berikut:
            “ Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya Untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.”
            Unsur – unsur penting dalam sistem pendidikan Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:125) yaitu:
            Pertama, Sistem pendidikan Nasional mempunyai satuan dan kegiatan. Satuan pendidikan adalah lembaga kegiatan belajar mengajar yang dapat mempunyai wujud sekolah, kursus, kelompok belajar, ataupun bentuk lain yang berlangsung dalam bangunan tertentu atau tidak.
            Kedua, Sistem pendidikan Nasional adalah alat dan tujuan dalam mencapai cita- cita pendidikan Nasional. Sebagai alatberarti merupakan wadah yang dialaminya terdapat kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikanNasional.
            Ketiga, Sebagai suatu sistem, Pendidikan Nasional harus dilihat sebagai keseluruhan unsur atau komponen dan kegiatan pendidikan yang ada di nusantara ini.
2.2.2 Sekolah Sebagai Bagian Sistem Pendidikan Nasional
            Jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem Pendidikan Nasional, yaitu termasuk dalam komponen organisasi. Jenjang Pendidikan terdidri atas Pendidikan dasar, Menengah, danpendidikan tinggi.
2.2.3  Fungsi Administrasi Pendidikan
            (Longenecker,1964) dalam Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:130) “pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha”. Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
1.      Tujuan Peendidikan menengah
Tujuan pendidikan menengah perlu dibicarakan karena alasan sebagai berikut:
a.       Tujuan pendidikan menengah merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional
b.      Tujuan pendidikan menengah merupakan titik berangakat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah menengah.
c.       Tujuan pendidikan menengah itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.
Tujuan institusional sekolah menengah adalah tujuan yang dijabarkan dari pendidikan nasional .Didalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2,disebutkan bahwa:”pemerintah mengusahakan dan menyelengarakan satu sistem pengajaran nasioanal yang diatur dengan undang-undang.UU RI No.2 tahun 1989,merupakan UU yang dimaksud dalam UU itu.
2. Proses Sebagai Fungsi Administrasi Pendidikan Menengah
a.Perencanaan
            Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan.
b. Pengorganisasian
            Pengorganisasaian dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang – orang (Guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang – orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah.
c. Pengarahan
            Pengarahan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang di kehendaki. Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Organisasi dan Administrasi Pendidikan teknologi dan kejuruan (1988) pengarahan adalah sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksana tugas dapat berjalan dengan lancar.
            Kegiatan pengarahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a.       Melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan dilakukan individu atau kelompok.
b.      Memberikan petunjuk umum dan petunjuk khusus, baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung maupun tidak langsung(Suharsimi,1988).
d. Pengkoordinasian
            pengkoordinasian disekolah diartikan sebagai uasaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai individu atau unit disekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalamusaha mencapai tujuan sekolah. Penkoordinasian dapatdilakukan melalui berbagai cara antara lain
a.       melaksanakan penjelasan singkat
b.      mengadakan rapat kerja
c.       memberikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
d.      membeerikan balikan tentang hasil suatu kegiatan
e. Pembiayaan
            Pembiayaan adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegitan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
f. Penilaian
                                maksud penilaian secara lebih rinci adalah:
a.       memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir periode kerja, pekerjaan itu berhasil
b.      menjamincara bekerja yang efektif dan efisien
c.       memperoleh fakta fakta tentang kesukaran kesukaran dan untuk menghindari situasi yang dapat merusak
d.      memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalmmengembangkan organisasi sekolah.
2.3  Peranan Guru dalam Administrasi pendidikan
            Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) Disekolah, Guru berada dalam kegiatan administrasi Sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatanya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalm menetapkan kebijaksanaan dan melaksnakan proses perencanaan, pengkoordinasian, Pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegitan kurikulum,kesiswaan, sarana dan prasarana,pesonalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat, disitulah Guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah Pekerjaan yang sifatnya kolaburatif artinya: Pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama,dan buka bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk Guru harus terlibat.
            Didalam Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa
“Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja sebagai pengelola satuan Pendidikan dan pengawas Pada jenjang Pendidikan dasar dan menengah dipilih darikalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya untuk menyukseskan kegitan administrasi disekolah, Guru perlu sungguh-sungguhmenimba Pengalaman dalam administrasi sekolah.
            Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.
2.3.1        Administrasi Kurikulum.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:148) Kurikulum merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaanya yang tersusun secara sistematik,dan dipedomani oleh sekolah dalamkegiatan mendidiksiswanya”.
Sedangkan menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam sutau sistem pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan dalm kegiatan belajar mengajar.
Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda dengan fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari perencanaan, penkoordinasian, penngorganisasian, pengawasan serta penilaian.
Perencanaan kurikulum sekolah menengah oleh Departemen Pendidikan dan kebudayaan Tingkat Pusat biasanya meliputi sebagai berikut:
1.)    Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas :
a.)    Ketentuan – ketentuan pokok
b.)    Garis- garis besar progam pengajaran.
c.)    Pedoman pelaksanaan kurikulum.
2.)    Pedoman-Pedoman teknis pelaksanaan kurikulum lainya, antara lain pedoman penyusunan dan kalender pendidikan, Pedoman penyusunan program pengajaran, pedoman penyusunan satuan acara pengajaran, pembagian tugas guru dan menyusun jadwal pelajaran.
Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebutmelalui kegiatan perseorangan atau kelompok(dapat dengan sesama guru satu sekolah atau dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal pendidikan lain seperti pengawas). Dengan demoikian kepalasekolah dan guru memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.
2.3.2        Administrasi kesiswaan
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:165) Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai dengan siswa mernamatkan pendidikannya melaluipenciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Tugas kepala sekolah dan guru dalamadministrasi kesiswaan ini adlah memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan poendidikan yang telah ditetapkan.
a.       Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu
1.)    Penerimaan siswa
2.)    Pembinaan siswa
3.)    Penamatan program siswa di sekolah.
b.      Peranan guru dalm administrasi kesiswaan
1.)    Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Diantara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas – tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2.)    Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptyasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena andai kata terjadi slah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kuirang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya.
3.)    Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas.
4.)    Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.
5.)    Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik.

2.3.3        Administrasi sarana dan prasarana
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang tinggi diperlukan aturan yang jelas serta p[engetahuan dan ketrampilan personel sekolah dalamadministrasi sarana dan prasarana tersebut.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:170) sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerakyang diperlikan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan Administrasi Prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secaraefektif dan efisien.
Kegiatan dalam Administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:
a.       Perencanaan kebutuhan
Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana sekolah didasrkan atas pertimbangan bahwa:
1.)    Pengadaan sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah.
2.)    Pengadaan sarana dan prasarana untuk menggantikan barang barang yang rusak, dihapuskan atau hilang.
3.)    Pengadaan sarana dan prasarana barang untuk persediaan.
b.      Pengadaan srana dan prasarana pendidikan
1.)    Pembelian
2.)    Buatan sendiri
3.)    Penerimaan hibah atau bantuan
4.)    Penyewaan
5.)    Peminjaman
6.)    Pendaurulangan
c.       Penyimpanan Prasarana dan saranapendidikan
d.      Inventarisasi prassarana dan sarana pendidikan.
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakn pengurusan,penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang barang yang menjadi milik sekolah
e.       Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan
Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana meliputi:
1.)    Perawatan
2.)    Pencegahan kerusakan
3.)    Penggantian ringan.
f.       Penghapuasan sarana dan prasarana pendidikan
Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang barang milik negara/ daerah dari daftar invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau tidak berfungsilagi.
g.      Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan
Merupakan kegiatan pengamatan,pemeriksan, dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
Peranan guru dalaam addministrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai dengan perencanaan, pemanfaataan,pemeliharaan, serta pengawasan penggunaanprasarana dan sarana yang dimaksud.
2.3.4        Administrasi personal
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:175) pesonal pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi  kegiatan non edukatif(ketata uasahaan)
Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).
Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu :
a.       Membuat buku induk pegawai
b.      Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg, cuti dengan pegawai dan lain- lain
c.       Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah,guru, maupun tata administrasi.
d.      Membuat laporan rutin kepegawaian harian,mingguan, bulanan dan tahunan.
e.       Membuat laporan data sekolahdan pegawai
f.       Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran
g.      Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain- lain.

2.3.5        Administrasi keuangan
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokassikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrassi keuangan,sehingga penggurusanyadapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.3.6        Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas)
Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School Community Relation (1976)mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha kooperatif untukmenjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.
Definisi diatas mengandung beberapa elemen penting sebagai berikut
a.       Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat
b.      Untuk memenuhi masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan sekolah.
c.       Untuk meningkatkan peran serta itu, dioperlukan kerjasama yang baik, melalui komunikasi dua arah yang efisien.
Tujuan utama yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan Husemas adalah:
a.       Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah.
b.      Peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut terhadap sekolah.
c.       Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru gurudalam memenuhi kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan disekolah
d.      Penigkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran serta mereka dalam mengajukan pendidikan disekolah dalam era pembangunan.
e.       Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang didapat oleh sekola
f.       Pertanggungjawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat pada sekolah
g.      Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber sumberyang diperlukan untuk meneruskan dan meninagkatkan program sekolah.
Prinsip hubungan sekolah dan masyarakat yaitu prinsip otoritas, kesederhanaan, dan sensitifitas, kejujuran dan pertanggungjawaban, serta prinsip ketetapan.
Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu:
a.       Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik husemas
b.      Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat
c.       Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya

2.3.7        Administrasi layanan khusus
Merupakan suatu usaha yang tidaksecara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
Macam macam layanan khusus yaitu
a.       Pusat sumber belajar
b.      Kafetaria warung / kantin sekolah
c.       Unit kesehatan Sekolah.


BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan
Admininstrasi pendidikan adalah penerapan Ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, Pengembangan dan pengendalian usaha Praktek praktek Pendidikan. Contohnya admministrasi sekolah.
Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya Untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional
Fungsi Guru dalam Administrasi pendidikan antara lain, administrasi kesiswaan, administrasi prasarana dan Sarana, administrasi personal, administrasi keuangan serta administrasi hubungan sekolah dengan  masyarakat.
3.2 Saran
Sebagai calon guru, kita harus belajar lebih mendalam lagi tentang administrasi pendidikan supaya saat kita terjun kelapangan secara langsung, kita sudah mempunyai pengalaman.


           








DAFTAR  PUSTAKA
Soetjipto dan Raflis kosasi, 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: Rieneka Cipta
Herlina, Sri, 2011.Diktat Profesi Kependidikan.Palembang: Universitas PGRI
Arikunto, Suharsimi, 1988.Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta:Ditjen Dikti
Sondang P. Siagian.1985.Filsafat Administrasi.Jakarta:Gunung Agung
Kindred,Lesli W; Bagin,Don;Gallagher,Donald R.1976.School Community Relations.New Jersey:Prentice Hall,Inc
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.1990.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1990.Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta:Dikjen dikti .








Tidak ada komentar:

Posting Komentar