BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Administrasi Pendidikan
Merupakan penerapan ilmu administrasi dalam
dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha
praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari
administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di
sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha. Administrasi
Pendidikan sangat penting untuk dipelajari bagi kita sebagai calon Guru agar
pada saat kita terjun kelapangan langsung, setidaknya kita memiliki sedikit
Pengetahuan dari apa yang telah kita pelajari.
2.2 Rumusan Masalah
2.2.1
Apa yang dimaksud Administrasi Pendidikan?
2.2.2
Bagaimana konsep Administrasi
Pendidikan?
2.2.3
Bgaimana Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan?
2.3 Tujuan
Tujuan Pembuatan Makalah Ini adalah
untuk memenuhi Tugas mata kuliah Profesi Pendidikan. selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk Untuk membahas permasalahan pada perumusan massalah
diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Administrasi Pendidikan
2.1.2
Pengertian Administrai pendidikan
Menurut Sondang P. Siagian, dalam bukunya “Filsafat
Administrasi”,(1975:13) memberikan definisi administrasi sebagai “keseluruhan
proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Culbertson dalam bukunya yang berjudul Educational Administration and plainning at
a Crossroads in knowledge development(1982) mengatakan bahwa Schwab pada
tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi
pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50000 masalah yang
mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan.angka ini Ia
perkirakan dari berbagai fenomena yang ada kaitanya dengan administrasi
pendidikan, seperti masyarakat, sekolah guru, murid, orang tua,dan fariabel
yang berhubungan dengan itu Ia menambahkan
Sedangkan menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis
Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:119) menyebutkan pengertian Administrasi pendidikan dari
berbagai aspeknya
Pertama,
Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Kedua,
Administrasi Pendidikan mengandung Pengertian Proses untuk mencapai tujuan
pendidikan
Ketiga,
Administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berfikir sistem. Sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian- bagian dan bagian-bagian itu
berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Keempat,
Admnistrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi management.
Kelima,Administrasi
pendididkan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.yang dapat melaksanakan Tut wuri handayani,Ingmadyo mangunkarso dan
ingarso suntulodo.
Keenam,
Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.
Ketujuh,
Admjnistrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunukasi. Komunikasi
dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untukmembuat orang lain
mengertiapa yang kita maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan
orang lain itu.
Kedelapan,
Administrasi sering kali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan
ketatausahaan yang intinya adalah Kegiatan rutin catat
mencatat,mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan
segala aspeknya, serta empersiapakn laporan.
Dari
berbagai pengertian Administrasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Admininstrasi
pendidikan adalah penerapan Ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam
pembinaan, Pengembangan dan pengendalian usaha Praktek praktek Pendidikan.
Contohnya admministrasi sekolah.
2.2 Konsep Administrasi Pendidikan
2.2.1 Sistem
Pendidikan Nasional
Cara
yang paling baik untuk memahami sistem pendidikan Nasional Adalah dengan
membaca definisi Sistem pendidikan Nasional itu Dari UU RI No.2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan Nasional. Supaya otentik dan tidak keliru, ada
baiknya dikutip langsung BAB I Pasal 1 ayat 3 UU tersebut, sebagai berikut:
“
Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua
satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya Untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.”
Unsur
– unsur penting dalam sistem pendidikan Prof.
Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi
keguruan(1999:125) yaitu:
Pertama,
Sistem pendidikan Nasional mempunyai satuan dan kegiatan. Satuan pendidikan
adalah lembaga kegiatan belajar mengajar yang dapat mempunyai wujud sekolah,
kursus, kelompok belajar, ataupun bentuk lain yang berlangsung dalam bangunan
tertentu atau tidak.
Kedua,
Sistem pendidikan Nasional adalah alat dan tujuan dalam mencapai cita- cita
pendidikan Nasional. Sebagai alatberarti merupakan wadah yang dialaminya
terdapat kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikanNasional.
Ketiga,
Sebagai suatu sistem, Pendidikan Nasional harus dilihat sebagai keseluruhan
unsur atau komponen dan kegiatan pendidikan yang ada di nusantara ini.
2.2.2 Sekolah
Sebagai Bagian Sistem Pendidikan Nasional
Jenjang
pendidikan adalah unsur atau komponen sistem Pendidikan Nasional, yaitu
termasuk dalam komponen organisasi. Jenjang Pendidikan terdidri atas Pendidikan
dasar, Menengah, danpendidikan tinggi.
2.2.3 Fungsi Administrasi Pendidikan
(Longenecker,1964) dalam Prof. Soetjipto dan
Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:130)
“pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui
serangkaian usaha”. Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan
sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
1. Tujuan
Peendidikan menengah
Tujuan
pendidikan menengah perlu dibicarakan karena alasan sebagai berikut:
a.
Tujuan pendidikan menengah merupakan
jabaran dari tujuan pendidikan nasional
b.
Tujuan pendidikan menengah merupakan
titik berangakat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah menengah.
c.
Tujuan pendidikan menengah itu juga
merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang
pendidikan itu.
Tujuan
institusional sekolah menengah adalah tujuan yang dijabarkan dari pendidikan
nasional .Didalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2,disebutkan bahwa:”pemerintah
mengusahakan dan menyelengarakan satu sistem pengajaran nasioanal yang diatur
dengan undang-undang.UU RI No.2 tahun 1989,merupakan UU yang dimaksud dalam UU
itu.
2. Proses
Sebagai Fungsi Administrasi Pendidikan Menengah
a.Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari
sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian serta perkiraan
sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan.
b.
Pengorganisasian
Pengorganisasaian dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang –
orang (Guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan sarana dan
prasarana untuk menunjang tugas orang – orang itu dalam rangka mencapai tujuan
sekolah.
c.
Pengarahan
Pengarahan dapat diartikan sebagai
suatu usaha untuk menjaga apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti
yang di kehendaki. Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Organisasi
dan Administrasi Pendidikan teknologi dan kejuruan (1988) pengarahan adalah
sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para
petugas yang terlibat baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksana
tugas dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan pengarahan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain:
a.
Melaksanakan orientasi tentang
pekerjaan yang akan dilakukan individu atau kelompok.
b.
Memberikan petunjuk umum dan
petunjuk khusus, baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung maupun
tidak langsung(Suharsimi,1988).
d.
Pengkoordinasian
pengkoordinasian disekolah diartikan
sebagai uasaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai individu atau unit
disekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit
lainnya dalamusaha mencapai tujuan sekolah. Penkoordinasian dapatdilakukan
melalui berbagai cara antara lain
a.
melaksanakan penjelasan singkat
b.
mengadakan rapat kerja
c.
memberikan petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis
d.
membeerikan balikan tentang hasil
suatu kegiatan
e.
Pembiayaan
Pembiayaan adalah kegiatan
mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan
menengah. Kegitan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan
dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan
anggaran tersebut.
f. Penilaian
maksud penilaian secara lebih rinci adalah:
a.
memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir periode kerja,
pekerjaan itu berhasil
b.
menjamincara bekerja yang efektif dan efisien
c.
memperoleh fakta fakta tentang kesukaran kesukaran dan untuk menghindari
situasi yang dapat merusak
d.
memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalmmengembangkan
organisasi sekolah.
2.3 Peranan Guru
dalam Administrasi pendidikan
Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52)
Disekolah, Guru berada dalam kegiatan administrasi Sekolah. Sekolah
melaksanakan kegiatanya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah
ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat
penting. Dalm menetapkan kebijaksanaan dan melaksnakan proses perencanaan,
pengkoordinasian, Pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian
kegitan kurikulum,kesiswaan, sarana dan prasarana,pesonalia sekolah, keuangan
dan hubungan sekolah dengan masyarakat, disitulah Guru harus aktif memberikan
sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah Pekerjaan yang sifatnya
kolaburatif artinya: Pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama,dan buka
bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk Guru
harus terlibat.
Didalam
Peraturan Pemerintah no.38 tahun 1992, Pasal 20 disebutkan bahwa
“Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja
sebagai pengelola satuan Pendidikan dan pengawas Pada jenjang Pendidikan dasar
dan menengah dipilih darikalangan guru”. Ini berarti selain guru perananya
untuk menyukseskan kegitan administrasi disekolah, Guru perlu
sungguh-sungguhmenimba Pengalaman dalam administrasi sekolah.
Berikut akan diuraiakan
dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam
administrasi pendidikan.
2.3.1
Administrasi Kurikulum.
Menurut Prof.
Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi
keguruan(1999:148) Kurikulum
merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman
pelaksanaanya yang tersusun secara sistematik,dan dipedomani oleh sekolah
dalamkegiatan mendidiksiswanya”.
Sedangkan menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan
Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar.
Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting
dalam sutau sistem pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan dalm kegiatan
belajar mengajar.
Fungsi-fungsi
kegiatan pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda dengan fungsi-fungsi
kegiatan pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari perencanaan,
penkoordinasian, penngorganisasian, pengawasan serta penilaian.
Perencanaan
kurikulum sekolah menengah oleh Departemen Pendidikan dan kebudayaan Tingkat
Pusat biasanya meliputi sebagai berikut:
1.)
Penyusunan kurikulum dan kelengkapan
pedoman yang terdiri atas :
a.)
Ketentuan – ketentuan pokok
b.)
Garis- garis besar progam
pengajaran.
c.)
Pedoman pelaksanaan kurikulum.
2.)
Pedoman-Pedoman teknis pelaksanaan
kurikulum lainya, antara lain pedoman penyusunan dan kalender pendidikan,
Pedoman penyusunan program pengajaran, pedoman penyusunan satuan acara
pengajaran, pembagian tugas guru dan menyusun jadwal pelajaran.
Dalam
administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebutmelalui
kegiatan perseorangan atau kelompok(dapat dengan sesama guru satu sekolah atau
dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal pendidikan
lain seperti pengawas). Dengan demoikian kepalasekolah dan guru memahami
kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.
2.3.2
Administrasi
kesiswaan
Menurut Prof.
Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi
keguruan(1999:165) Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari perencanaan
penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai dengan siswa
mernamatkan pendidikannya melaluipenciptaan suasana yang kondusif terhadap
berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Tugas kepala
sekolah dan guru dalamadministrasi kesiswaan ini adlah memberikan layanan
kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan poendidikan
yang telah ditetapkan.
a.
Kegiatan dalam administrasi
kesiswaan yaitu
1.)
Penerimaan siswa
2.)
Pembinaan siswa
3.)
Penamatan program siswa di sekolah.
b.
Peranan guru dalm administrasi
kesiswaan
1.)
Dalam penerimaan siswa, para guru
dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Diantara mereka dapat ditunjuk sebagai
panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas – tugas teknis mulai dari
pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2.)
Dalam masa orientasi, tugas guru
adalah membuat para siswa cepat beradaptyasi dengan lingkungan sekolah barunya.
Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena andai kata terjadi slah
langkah pada saat pertama, dapat berakibat kuirang menguntungkan bagi jiwa anak
untuk waktu waktu selanjutnya.
3.)
Untuk mengatur kehadiran siswa
dikelas.
4.)
Memotivasi siswa untuk senantiasa
berprestasi tinggi.
5.)
Menciptakan disiplin sekolah atau
kelas yang baik.
2.3.3
Administrasi
sarana dan prasarana
Untuk
menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesui
dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang tinggi
diperlukan aturan yang jelas serta p[engetahuan dan ketrampilan personel
sekolah dalamadministrasi sarana dan prasarana tersebut.
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc
dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:170) sarana dan prasarana
pendidikan adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerakyang diperlikan
untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Sedangkan
Administrasi Prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan proses
pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan
untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
tercapai secaraefektif dan efisien.
Kegiatan
dalam Administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:
a.
Perencanaan kebutuhan
Penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana
sekolah didasrkan atas pertimbangan bahwa:
1.)
Pengadaan sarana dan prasarana
karena berkembangnya kebutuhan sekolah.
2.)
Pengadaan sarana dan prasarana untuk
menggantikan barang barang yang rusak, dihapuskan atau hilang.
3.)
Pengadaan sarana dan prasarana
barang untuk persediaan.
b.
Pengadaan srana dan prasarana
pendidikan
1.)
Pembelian
2.)
Buatan sendiri
3.)
Penerimaan hibah atau bantuan
4.)
Penyewaan
5.)
Peminjaman
6.)
Pendaurulangan
c.
Penyimpanan Prasarana dan
saranapendidikan
d.
Inventarisasi prassarana dan sarana
pendidikan.
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakn
pengurusan,penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang barang yang
menjadi milik sekolah
e.
Pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan
Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana
meliputi:
1.)
Perawatan
2.)
Pencegahan kerusakan
3.)
Penggantian ringan.
f.
Penghapuasan sarana dan prasarana
pendidikan
Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang barang
milik negara/ daerah dari daftar invarian karena dianggap sudah tidak mempunyai
nilai guna atau tidak berfungsilagi.
g.
Pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan
Merupakan kegiatan pengamatan,pemeriksan, dan penilaian terhadap
pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
Peranan guru
dalaam addministrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai dengan
perencanaan, pemanfaataan,pemeliharaan, serta pengawasan penggunaanprasarana
dan sarana yang dimaksud.
2.3.4
Administrasi
personal
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc
dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:175) pesonal pendidikan
adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan non edukatif(ketata uasahaan)
Personel
bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).
Adapun peran
guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu :
a.
Membuat buku induk pegawai
b.
Mempersiapkan usul kenaikan pangkat
pegawai negeri, prajabatan, karpeg, cuti dengan pegawai dan lain- lain
c.
Membuat inventarisasi semua file
kepegawaian, baik kepala sekolah,guru, maupun tata administrasi.
d.
Membuat laporan rutin kepegawaian
harian,mingguan, bulanan dan tahunan.
e.
Membuat laporan data sekolahdan
pegawai
f.
Mencatat tenaga pendidik yang akan
mengikuti penataran
g.
Mempersiapkan surat keputusan kepala
sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain- lain.
2.3.5
Administrasi
keuangan
Administrasi
keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan
pertanggung jawaban dana yang dialokassikan untuk penyelenggaraan sekolah.
Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrassi
keuangan,sehingga penggurusanyadapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2.3.6
Administrasi
hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas)
Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam
bukunya yang berjudul School Community Relation (1976)mendefinisikan
bahwa Husemas ini sebagai usaha kooperatif untukmenjaga dan mengembangkan
saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah,
personel sekolah dengan masyarakat.
Definisi
diatas mengandung beberapa elemen penting sebagai berikut
a.
Adanya kepentingan yang sama antara
sekolah dan masyarakat
b.
Untuk memenuhi masyarakat itu,
masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan sekolah.
c.
Untuk meningkatkan peran serta itu,
dioperlukan kerjasama yang baik, melalui komunikasi dua arah yang efisien.
Tujuan utama
yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan Husemas adalah:
a.
Peningkatan pemahaman masyarakat
tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah.
b.
Peningkatan pemahaman sekolah
tentang keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut terhadap sekolah.
c.
Peningkatan usaha orang tua siswa
dan guru gurudalam memenuhi kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas
serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan disekolah
d.
Penigkatan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya peran serta mereka dalam mengajukan pendidikan disekolah
dalam era pembangunan.
e.
Terpeliharanya kepercayaan
masyarakat terhadap sekolah serta apa yang didapat oleh sekola
f.
Pertanggungjawaban sekolah atas
harapan yang dibebankan masyarakat pada sekolah
g.
Dukungan serta bantuan dari
masyarakat dalam memperoleh sumber sumberyang diperlukan untuk meneruskan dan
meninagkatkan program sekolah.
Prinsip
hubungan sekolah dan masyarakat yaitu prinsip otoritas, kesederhanaan, dan
sensitifitas, kejujuran dan pertanggungjawaban, serta prinsip ketetapan.
Peranan guru
dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan
Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197)
yaitu:
a.
Membantu sekolah dalam melaksanakan
teknik husemas
b.
Membuat dirinya lebih baik lagi
dalam bermasyarakat
c.
Dalam melaksanakan semua itu guru
harus melaksanakan kode etiknya
2.3.7
Administrasi
layanan khusus
Merupakan
suatu usaha yang tidaksecara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar
dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar
mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
Macam macam
layanan khusus yaitu
a.
Pusat sumber belajar
b.
Kafetaria warung / kantin sekolah
c.
Unit kesehatan Sekolah.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1
Kesimpulan
Admininstrasi
pendidikan adalah penerapan Ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam
pembinaan, Pengembangan dan pengendalian usaha Praktek praktek Pendidikan.
Contohnya admministrasi sekolah.
Sistem
pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan
kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainya Untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional
Fungsi Guru
dalam Administrasi pendidikan antara lain, administrasi kesiswaan, administrasi
prasarana dan Sarana, administrasi personal, administrasi keuangan serta
administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.
3.2 Saran
Sebagai
calon guru, kita harus belajar lebih mendalam lagi tentang administrasi
pendidikan supaya saat kita terjun kelapangan secara langsung, kita sudah
mempunyai pengalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto dan Raflis kosasi, 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: Rieneka Cipta
Herlina, Sri, 2011.Diktat Profesi Kependidikan.Palembang:
Universitas PGRI
Arikunto, Suharsimi, 1988.Organisasi dan Administrasi Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan. Jakarta:Ditjen Dikti
Sondang P. Siagian.1985.Filsafat Administrasi.Jakarta:Gunung
Agung
Kindred,Lesli W;
Bagin,Don;Gallagher,Donald R.1976.School
Community Relations.New Jersey:Prentice Hall,Inc
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI.1990.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.Jakarta:Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.1990.Undang-Undang
Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta:Dikjen dikti .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar