BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Magnet sangat penting
untuk kehidupan kita, karena sebagian besar alat alat yang kita gunakan sehari
hari banyak yang menggunakan magnet. Magnet merupakan sutu objek yang mempunyai medan magnet.
Magnet mampu menarik benda benda lain,
seperti besi dan tembaga. Magnet jg bisa dibuat denngan berbagai cara, misalnya
dengan menggosok-gosok, dengan arus listrik, dan dengan cara induksi. Namun
demikian, masih banyak orang belum memahami tentang kemagnetan. Oleh sebab itu,
kami mengambil tema kemagnetan agar kita lebih memahami tentang magnet, baik
cara membuatnya maupun memahami tentang sifat – sifat kemagnetannya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa itu kemagnetan?
1.2.2
Bagaimana cara membuat magnet?
1.2.3
Apa sajakah sifat kemagnetan?
1.2.4
Bagaimana bisa mengetahui medan dan
arah gaya magnet
1.2.5
Bagaimanakah teori kemagnetan bumi?
1.3 Tujuan
Dari
perumusan masalah diatas, maka tujuan
dari perumusan makalah adalah
1.3.1
Untuk mengetahui tentang kemagnetan
1.3.2
Untuk menngetahui cara membuat magnet
1.3.3
Untuk mengetahui sifat kemagnetan
1.3.4
Untuk mengetahui medan dan arah
gaya magnet
1.3.5
Untuk mengetahui teori kemaagnetan
bumi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Kemagnetan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnÃtis
lÃthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah
nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang
ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada
saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet.
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet
selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut
akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet
dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang
lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap
magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan
intensitas
magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik
adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang
memengaruhi satu meter persegi
Berdasarkan
kemagnetannya, bahan‑bahan dibedakan menjadi sebagai berikut
a.Bahan magnetik yang disebut juga ferromagnetik, yaitu bahan yang
dapat ditarik oleh magnet dengan cukup kuat. Contoh: besi, nikel, dan baja
b.Bahan nonmagnetik, terdiri dari:
Paramagnetik, yaitu bahan yang hanya sedikit ditarik oleh magnet kuat. Contoh : kayu,
aluminium dan platina
Diamagnetik, yaitu bahan yang sedikit ditolak oleh magneti kuat. Contoh : emas, bismut
dan merkuri
Bahan‑bahan magnetik dapat digolongkan lagi menjadi magnet keras dari
magnet lunak. Bahan magnet keras adalah bahan yang sukar dijadikan
magnet, tetapi setelah menjadi magnet akan menyimpan kemagnetannya dalam waktu
yang lama. Contoh: baja, alkomak, dan kobalt. Bahan magnet lunak adalah
bahan yang mudah dijadikan magnet, namun tidak mampu menyimpan kemagnetannya
dalam waktu yang lama, misalnya besi.
2.2 Cara Membuat Magnet
a. Membuat magnet dengan cara menggosok
Bahan magnet dapat dijadikan
magnet dengan cara menggosokkan magnet dengan arah yang senantiasa tidak
berubah. Ujung akhir bahan magnet yang digosok akan menjadi kutub yang
berlawanan dengan kutub magnet yang menggosok (lihat gambar)
b. Membuat magnet dengan cara induksi
Peristiwa batang besi atau
baja menjadi magnet karena sebuah magnet berada di dekatnya (tanpa menyentuh)
disebut induksi magnetik. Ujung bahan magnetik yang didekatkan ke ujung
magnet utama akan menjadi kutub yang berlawanan dengan kutub magnet utama yang
terdekat. Perhatikan gambar berikut.
c. Membuat magnet dengan menggunakan arus listrik
Untuk membuat magnet dengan
cara ini, bahan magnet dililiti kawat berarus listrik yang berisolasi seperti
pada gambar. Magnet yang dihasilkan dinamakan elektromagnet. Untuk
menentukan ujung mana yang menjadi kutub utara dan selatan digunakan kaidah
tangan kanan berikut.Bayangkan tangan
kananmu menggenggam kumparan sedemikian sehingga arah putaran keempat jari
menunjukkan arah arus. Arah ibu jari menunjuk ke ujung yang menjadi kutub utara
(lihat gambar)
2.3 Sifat Kemagnetan
Beberapa sifat kemagnetan yang
dapat diamati:
1.
Magnet
memiliki dua buah kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara
selalu menunjuk ke arah utara Bumi, sedangkan kutub selatan selalu menunjuk ke
arah selatan Bumi.
2.
Kutub‑kutub
senama (sejenis) akan tolak-menolak dan kutub‑kutub yang tidak senama (tidak
sejenis) akan tarik‑menarik.
Jika magnet batang dipotong pada
bagian tengahnya maka akan membentuk magnet-magnet baru dengan kutub yang
sesuai dengan arah magnet elementer.
Cara menghilangkan sifat
kemagnetan antara lain:
- Dibakar.
- Dibanting-banting.
- Dipukul-pukul.
- Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).
Pada waktu pemanasan dan pemukulan, magnet elementer diganggu
keteraturannya.
2.4 Medan dan Arah gaya Magnet
2.4.1 Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah
di sekitar magnet yang berarah dari kutub utara ke selatan. Simbol medan magnet
adalah B dengan SI weber/m2.
Besi dapat tertarik oleh magnet karena adanya gaya
magnetik. Gaya tarik magnet terhadap besi ini semakin jauh semakin kecil, dan
pada suatu saat nol. Selama besi masih dapat tertarik oleh magnet berarti besi
tersebut masih berada dalam medan magnetik. Medan magnetik adalah daerah
di sekitar magnet di mana benda dipengaruhi oleh gaya magnetik.
(Medan
Magnet)
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa pola medan magnetik tersebut
berbentuk garis lengkung dari kutub utara ke kutub selatan, (Menurut
kesepakatan, arah medan magnetik berasal dari kutub utara menuju kutub selatan
magnetik).
MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR KAWAT BERARUS
LISTRIK
Kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan
baja. Hal ini menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat
menghasilkan medan magnetik. Medan magnetik juga dapat ditimbulkan oleh kawat
penghantar lurus yang dialiri listrik. Hal pertama diselidiki oleh Hans
Christian Oersted (1777-1851) dengan percobaan sebagai berikut.
Percobaan
Oersted
Berdasarkan hasil percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang
mengalir dalam kawat penghantar itu menghasilkan medan magnetik, atau di
sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnetik. Pada saat arus listrik
yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata kutub utara jarum kompas
menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang
digunakan, semakin besar medan magnet magnetik yang dihasilkan.
Arah medan
magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus listrik dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kanan. Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I),
maka arah keempat jarimu yang lain menunjukkan arah medan magnetik (B).
Kaidah tangan kanan ini juga dapat digunakan untuk menentukan arah medan
magnetik pada penghantar berbentuk lingkaran yang dialiri listrik.
Untuk
mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang terbentuk pada kumparan
berarus listrik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
2.4.2
Gaya Lorenzt
Gaya Lorentz terjadi apabila kawat penghantar berarus listrik berada di
dalam medan magnetik. Besar gaya Lorentz bergantung pada besar medan magnetik,
panjang penghantar, dan besar arus listrik yang mengalir dalam kawat
penghantar. Besar gaya Lorentz dapat ditentukan dengan rumus:
F = B i L
Atau
:
F =B v Q
dengan
F: gaya magnet (N)
B: medan magnet (tesla)
i: arus listrik (A)
L: panjang kawat (m)
V: kecepatan (m/s)
Q: muatan listrik (C)
Arah gaya
magnet:
Menggunakan kaidah tangan kanan dengan:
-Ibu jari : F( gaya magnet )
-Telunjuk : B ( medan magnet )
-Jari tengah: I (arus )
Atau prhatikan gambar dibawah ini:
Arah gaya
Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Jika ibu jari
menunjukkan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah
medan magnetik (B), maka jari tengah menunjukkan arah gay Lorentz (F).
Peralatan dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan gaya Lorentz antara
lain: bor listrik, kipas angin, blender, mikser, alat pengering rambut, mesin
penyedot debu, dan mesin cuci.
2.5 TEORI KEMAGNETAN BUMI
Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan disebabkan karena
tertarik oleh kutub selatan dan kutub utara magnet bumi. Kutub utara jarum
kompas tertarik oleh kutub selatan magnet Bumi yang berada disekitar kutub
utara Bumi. Sedangkan kutub selatan jarum kompas tertarik oleh kutub utara
magnet Bumi yang terdapat di sekitar kutub selatan Bumi.
Kutub utara
dan kutub selatan magnet Bumi tidak berimpit dengan kutub utara dan kutub
selatan Bumi. Hal ini menyebabkan kutub utara dan kutub selatan magnet jarum
kompas tidak menunjukkan arah utara dan selatan geografis, sehingga membentuk
sebuah sudut yang disebut sudut deklinasi (D). Sudut deklinasi adalah
sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap arah utara
dan selatan geografis.
Pola
garis-garis gaya magnetik yang dibentuk oleh kemagnetan bumi
Medan Magnet
Bumi
Di daerah yang tepat di atas garis katulistiwa, posisi jarum kompas dalam
keadaan seimbang. Namun jika kompas dibawa ke kutub Bumi, posisi jarum kompas
akan condong ke atas atau ke bawah. Ketika dibawa mendekati kutub utara Bumi,
kutub utara jarum kompas condong ke bawah karena tertarik oleh kutub selatan
magnet Bumi. Sedangkan ketika dibawa mendekati kutub selatan Bumi, kutub
selatan jarum kompas akan condong ke bawah karena tertarik oleh kutub utara
magnet Bumi. Kemiringan jarum kompas tersebut membentuk sudut inklinasi. Sudut
Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap
permukaan Bumi. Untuk mengetahui arah gaya pada kumparan berarus, kita bisa
menggunakan kaidah tangan kanan.
BAB
III
KESIMPULAN
Magnet atau magnit adalah suatu objek yang mempunyai medan
magnet. Carra membuat magnet yaitu dengan menggosok – gosok, melalui arus
listrik, dan dengan cara induksi. Beberapa sifat kemagnetan yaitu Magnet
memiliki dua buah kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara
selalu menunjuk ke arah utara Bumi, sedangkan kutub selatan selalu menunjuk ke
arah selatan Bumi. Kutub‑kutub
senama (sejenis) akan tolak-menolak dan kutub‑kutub yang tidak senama (tidak
sejenis) akan tarik‑menarik. Dan cara menghilangkan sifat magnet yaitu dengan
dibakar, dibanting, dan dipukul pukul. Untuk mengetahui arah gaya pada kumparan
yang berarus, bisa menggunakan kaidah
tangan kanan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.fisikaonline.com/
diakses sabtu, 17 November 2012
http://umum.kompasiana.com/2009/03/15/kemagnetan/17 November 2012
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/06/kemagnetan/17 November 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Magnet17
November 2012